Setelah sebelumnya merasakan semaraknya Imlek di salah satu mall di Kota Medan, mari kita lanjutkan perjalanan ke objek wisata yang berbau sejarah dan masih berhubungan dengan semarak Tahun Baru Imlek. Kali ini kita berkunjung ke rumah peninggalan Tjong A Fie, pengusaha asal Tiongkok yang berhasil membangun usahanya di Sumatera.
|
Welcome To Tjong A Fie Mansion |
Rumah ini berada di jalan A. Yani Medan tidak terlalu jauh dari salah satu landmark Kota Medan, Merdeka Walk. Diantara bangunan ruko-ruko, keberadaan rumah ini sangat mencolok. Selain karena bangunannya yang kuno, arsitektur juga sangat unik, menggabungkan arsitektur Eropa, Tionghoa dan Melayu. Memasuki gerbangnya saja kita sudah disambut dua patung singa dan lampion yang menggantung. Awalnya kami sempat ragu untuk masuk karena jam sudah menunjukkan pukul 15.30. 'Jangan-jangan sudah tutup' pikir kami. Ketika memasuki halaman dalam ada seorang bapak yang menyambut kami dengan ramah dan mempersilahkan kami untuk membeli tiket masuk. Alhamdulillah... :D
|
Tempat Sembahyang |
|
Salah Satu Sudut Tjong A Fie Mansion |
Harga tiket seharga Rp. 35.000,- lumayan mahal jika dibandingkan tiket masuk museum lainnya yang pernah saya kunjungi. Tapi tak apalah demi memuaskan rasa penasaran terhadap rumah ini. Setelah tiket di tangan, mas yang barusan ngasih tiket berkata "ayo mbak, saya akan menjelaskan tentang rumah ini." Wow, ternyata kita akan ditemani guide selama berkeliling di rumah ini. Kami memasuki satu per satu ruangan di rumah yang super besar ini. Bau khas bangunan beserta perabotannya yang sudah berumur sekian puluh tahun ini tercium di setiap langkahku. Saya sangat menyukainya, seperti halnya saya menyukai bau buku tua :)
|
Tiket Masuk Tjong A Fie Mansion |
|
|
|
|
Penataan setiap ruangan diusahakan tetap seperti aslinya dulu. Beberapa perabot memang ditambahkan belakangan, tapi tetap menyesuaikan dengan dekorasi rumah ini. Selain perabotan yang apik, di setiap ruangan juga terdapat foto-foto keluarga besar Tjong A Fie dan potret Kota Medan Tempo Doeloe. Setelah kita mengitari seluruh ruangan di lantai 1, mas guide kami pamit dan mempersilahkan kami untuk berkeliling hingga ke lantai dua. Tak lupa, masnya juga ngasih tau klo tiket kita bisa dituker sama
welcome drink gratis. Asyiiiik, jarang-jarang nih dapet pelayanan ok ketika berkunjung ke museum.
|
Kesibukan Kota Medan Tempo Dulu |
Saat menginjakkan kaki di lantai dua kami mendapatkan kejutan lain. Ternyata disini sedang ada Festival Ulos. Waaah... Saya sangat beruntung bisa menyaksikan event ini. Berbagai corak Ulos yang dipamerkan dikombinasikan dengan foto-foto keindahan alam dan budaya Sumatera Utara. Ada sensasi berbeda pada kunjungan kali ini. perpaduan budaya Tionghoa dan budaya tradisional khas Sumatera Utara berbaur dalam satu ruangan.
|
Pameran Ulos |
There on the earth where I stand I hold the sky
Success and glory consists not in what I have gotten but in what I have given
-Tjong A Fie-
Nice quote, isn't it? :)
Published with Blogger-droid v2.0.4